TV Digital

Frekuensi Channel TVOne Digital Cirebon Terbaru

4 Feb 2024
11 minutes read

Kalau kamu tinggal di Cirebon dan ngalamin channel TV One digital hilang, mungkin artikel ini yang sedang kamu cari. Karena di artikel ini saya akan membagikan frekuensi channel TV One digital Cirebon terbaru, sehingga kamu dapat scan ulang di set top box atau TV tanpa kehilangan channel lain yang sudah ada.

Tapi sebelum ke frekuensi nya kita bahas dulu sejarah channel TV One yang sudah ada sejak lama.

Sejarah Channel TVOne

tvOne awalnya didirikan dengan nama Pasaraya TV atau PRTV, dengan nama perusahaan PT Pasaraya Media Karya . Sesuai namanya, PRTV memiliki keterikatan dengan Pasaraya, yaitu sebuah perusahaan ritel yang dimiliki oleh ALatief Corporation (milik Abdul Latief). PRTV awalnya diharapkan bisa menjadi media promosi bagi Pasaraya.

PT Pasaraya Media Karya sebenarnya sudah didirikan sejak 15 Oktober 1991, dan awalnya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan majalah promosi Pasaraya bernama Pasaraya Belanja, akan tetapi kemudian menjadi badan usaha/hukum dari televisi baru ini.

PRTV mendapat izin siaran nasionalnya bernomor No. 799/MP/PM/1999 dari Departemen Penerangan pada 25 Oktober 1999, setelah sebelumnya menjadi pemenang dari seleksi pendirian televisi yang diumumkan Deppen pada 12 Oktober 1999 (bersama 4 televisi swasta lain yaitu DVN TV, MTI TV, Trans TV dan GIB).

Pada tanggal 7 Agustus 2000, PRTV mengubah namanya menjadi Lativi yang diambil dari nama pendirinya (La(tief)tivi), dan nama perusahaannya berubah menjadi PT Lativi Media Karya. Siaran percobaannya mulai berlangsung sejak 17 Januari 2002 di DKI Jakarta, dan resmi diluncurkan pada 30 Juli 2002. Lativi awalnya dapat dinikmati di tujuh kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan dari petang hingga malam hari.

Waktu siarnya saat itu hanya selama 8 jam (16.00-24.00 WIB), yang kemudian menjadi 12 jam (12.00-24.00 WIB) per 6 November 2002 dan 17,5 jam (06.30-00.00 WIB) pada 1 Agustus 2003. Untuk menyukseskan televisi barunya ini, Latief sebelumnya sudah merekrut bekas orang-orang yang pernah terlibat dalam dunia penyiaran seperti Chrys Kelana dari RCTI, dan membangun studio serta kebutuhan siaran lainnya di Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Pada 2003, ia mengklaim bahwa perusahaan miliknya ini akan menjadi televisi swasta pertama (dari 5 televisi baru) yang mencapai titik impas-nya di akhir tahun tersebut.

Awalnya, Lativi tidak ditujukan sebagai televisi yang cenderung pada kelas bawah dan menyiarkan program-program agak keras (lebih bersifat umum) seperti menayangkan sinetron, film Barat atau film Mandarin, dan bahkan sempat mencoba dengan tayangan edukatif dokumenter berbahasa Inggris.

Lativi juga sempat menggandeng Nickelodeon untuk menyiarkan acara serial animasi darinya seperti Dora The Explorer, SpongeBob SquarePants, dan Blue’s Clues (kemudian pindah ke Global TV) pada tahun 2004. Di bulan Ramadan, Lativi juga dikenal dengan acara Pildacil (Pemilihan Da’i Cilik) yang cukup populer dan ditayangkan beberapa kali, dan pernah juga menyiarkan Liga Italia Serie A pada tahun 2004 hingga 2005.

Seperti disampaikan oleh Chrys Kelana (petinggi Lativi) di tahun 2003, program-program mereka (saat itu) disusun dengan strategi flanking programme, di mana berusaha menayangkan acara yang berbeda di saat sejumlah televisi lain menayangkan acara serupa.

Namun, seiring dengan sulitnya mencari keuntungan dan terus merugi, maka Lativi sejak 2004 mulai mencoba menyiarkan acara-acara yang kontroversial terutama pada malam hari.

Acara tersebut banyak yang berbau erotisme seperti Layar Tancap, Bisikan Nafsu, acara dangdut dan Komedi Tengah Malam, kekerasan seperti WWE SmackDown yang pernah memakan korban dari anak-anak, mistis seperti Pemburu Hantu dan Rahasia Alam Gaib, dan berita kriminalitas yang vulgar seperti Brutal dan Tikam.

Tidak jarang, program-program Lativi sering menimbulkan polemik dan kontroversi di berbagai kalangan masyarakat.

Tidak hanya menuai kontroversi terkait programnya, Lativi pada saat itu disebutkan mengalami manajemen yang buruk. Pemiliknya, Abdul Latief dianggap terlalu ingin cepat untung, meskipun hanya bermodal pinjaman bank yang akhirnya justru membuahkan masalah.

Latief disebut ikut campur dalam manajemen dan bahkan pemrograman Lativi. Ia juga tidak mau mengeluarkan dana besar meskipun industri penyiaran bersifat padat modal, seperti lebih mengutamakan program re-run berkali-kali dan berkualitas rendah, kurang memberikan fasilitas dan bantuan operasional yang memadai, menunggak gaji karyawannya beberapa kali, dan lainnya yang akhirnya membuat sejumlah karyawan mengundurkan diri.

Perekrutan presenter lebih banyak didasarkan pada fisik seseorang seperti kecantikan dibanding kapabilitas, begitu juga pada pejabat penting seperti produser acara. Budaya internal perusahaan pun juga dipenuhi unsur nepotisme dengan mengandalkan koneksi dibanding profesionalitas, termasuk di pimpinannya. Lativi pun disebut gagal membangun citra dan basis program yang kuat di mata pemirsanya.

Setelah diakuisisi Bakrie pada 2007, Lativi mulai mengurangi acaranya yang kontroversial, namun masih tetap menayangkan acara hiburan seperti drama Asia, serial animasi dan lainnya. Pada September 2007, Lativi berhasil mendapatkan hak siar Liga Utama Inggris 2007-2008. Salah satu bentuk perubahan pasca beralih kepemilikan ada pada logo Lativi, di mana logo rajawali ALatief Corporation dihilangkan dan hanya menjadi tulisan “Lativi” saja.

Mulai Kamis, 14 Februari 2008, Lativi secara resmi berganti nama menjadi tvOne. Kepastian peresmian nama baru ini disampaikan direktur utama tvOne, Erick Thohir, dalam jumpa pers pada 13 Februari 2008. Perubahan nama ini adalah upaya strategi manajemen untuk memberikan sesuatu yang berbeda di industri pertelevisian Indonesia.

Peresmian tvOne dalam acara berjudul “Sejuta Pilihan Satu Kepastian” tersebut dilaksanakan di Plenary Hall, Gedung Jakarta Convention Center, dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono, dan ditayangkan secara langsung mulai pukul 19.30 WIB.

Sebelum pergantian nama itu, tercatat beberapa program yang akan ditayangkan oleh tvOne sudah disiarkan terlebih dahulu beberapa hari sebelumnya di layar Lativi, seperti Apa Kabar Indonesia yang mulai tayang 3 hari sebelumnya, 11 Februari 2008. tvOne juga sempat mempertahankan beberapa program Lativi yang dianggap sesuai, seperti dokumenter Khatulistiwa dan Panji sang Penakluk.

Perubahan menjadi tvOne ini juga diiringi perombakan total pada identitas, programming, target pasar dan lainnya. Berbeda dengan Lativi yang dikenal sebagai televisi kelas bawah dan berbasis hiburan, tvOne kali ini bertransformasi menjadi televisi berita kedua di Indonesia setelah MetroTV) yang berkarakter inovatif dan beritanya bersifat cepat, akurat, dan eksklusif, serta pasarnya menargetkan kelas atas.

Selain acara berita, tvOne juga menayangkan acara olahraga dan hiburan dalam jumlah yang lebih sedikit dan sudah diseleksi. Dibandingkan dengan televisi berkonsep berita lain, memang tvOne cukup berhasil dengan sering menempati posisi No. 1 dari pesaingnya, meskipun tentunya jauh jika dibandingkan dengan yang berbasis hiburan.

Keberhasilan tersebut, menurut analis terjadi karena tvOne mampu mengutamakan pemberitaan yang terkini, namun tetap hangat, interaktif dan santai; dapat menghadirkan konten yang eksklusif; serta kesuksesan membangun citra positif dengan hadirnya sosok wartawan senior Karni Ilyas dalam wadah BangOne dan acara Indonesia Lawyers Club.

Selama tahun-tahun awal bersiaran, tvOne mengklaim telah menginspirasi masyarakat Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas agar berpikiran maju dan melakukan perbaikan bagi diri sendiri serta masyarakat sekitar melalui berbagai program berita dan olahraga lokal dan internasional yang dimilikinya.

Pada tanggal 15 April 2017, tvOne untuk pertama kalinya sejak 9 tahun kembali mulai menayangkan program hiburan, seperti drama Turki dan acara permainan seperti. Beberapa drama Turki dan acara permainan yang ditayangkan oleh tvOne, sebelumnya juga pernah ditayangkan oleh antv.

Namun untuk jangka panjang, tvOne akan mengarahkan program-program hiburan yang ditayangkan untuk segmentasi pria dan remaja, yang dimulai dengan kembalinya Radio Show pada awal tahun 2017. Dengan format baru ini, tvOne diharapkan dapat melampaui peringkat Trans TV dan Trans7 dalam klasemen tahunan Nielsen, di mana kedua jaringan televisi tersebut sedang mengalami stagnasi pada saat ini.

Sayangnya, proses reposisi tvOne harus terhenti per 31 Juli 2017 hingga batas waktu yang tidak ditentukan, diduga karena adanya friksi antara redaksi dengan programming mengenai penjadwalan, serta rating drama Turki dan acara permainan yang tayang di tvOne malah cenderung rendah dan tidak sesuai harapan. tvOne pun kembali seperti semula, menjadi TV yang fokus ke tayangan berita dan olahraga.

Meskipun batal menjadi televisi berbasis hiburan, namun tvOne kemudian juga mencoba peruntungan dengan penayangan film-film klasik dalam negeri, yang umumnya bertema serius seperti sejarah.

Frekuensi Channel TVOne Digital Cirebon Terbaru

Nah setelah kamu baca sejarah TVOne, kini saat nya saya membagikan frekuensi channel TVOne untuk wilayah Cirebon dan sekitarnya.

Frekuensi channel TVOne untuk wilayah Cirebon sebelumnya ada di frekuensi 682 MHz 47 UHF namun mungkin karena ada suatu hal frekuensinya berubah menjadi 586 MHz 35 UHF. Arah antena nya pun menjadi searah dengan channel-channel lain.

Cara Scan Ulang Channel TVOne Digital Cirebon

Untuk scan channel TVOne ini bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan scan otomatis atau scan manual di channel TVOne saja. Namun jika kamu scan otomatis, channel yang sudah ada bahkan yang sudah disusun pun akan kembali hilang dan harus disusun kembali. Namun berbeda jika kamu melakukan scan manual di frekuensi TVOne saja, kamu tidak akan kehilangan channel lain dan tidak repot untuk menyusun kembali.

Untuk cara scan manual nya, kamu bisa ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Buka setting.
  2. Pergi ke pencarian saluran.
  3. Pilih scan manual, pilih 47 UHF 586 MHz.
  4. Perhatikan sinyal, jika tidak ada sinyal arahkan dulu antena nya.
  5. Jika sinyal sudah ada pilih scan untuk melanjutkan.

Nah Gimana ? Channel TVOne yang sebelumnya hilang sekarang sudah ada lagi kan ? Sekarang kamu bisa menikmati acara kesayangan kamu di channel ini.